Pendidikan merupakan komponen terpenting dalam pembentukan karakter seseorang. Lembaga-lembaga pendidikan berupaya untuk memberikan program terbaik untuk menghasilkan peserta didik dengan karakter yang baik. Selain karakter, juga menuntun peserta didik untuk sampai kepada keselamatan dan kebahagiaan sesuai dengan kodrat mereka. Hal ini sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, kodrat alam dan kodrat zaman, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
LATAR BELAKANG
SD Aisyiyah Unggulan Gemolong (SDAUG) merupakan salah satu sekolah swasta Islam yang selalu melakukan inovasi berbagai hal dalam budaya positif bagi peserta didik. Islami merupakan salah satu visi SDAUG, titik tekan pada islami tidak pada akhlak atau karakter. Inovasi muncul untuk mendukung visi tersebut yaitu dengan mengadakan ngaji morning atau pembiasaan tilawah Al-Qur’an pada pagi hari.
Pembiasaan ngaji morning akan menumbuhkan kemandirian, reflektif untuk mengaji dan menjadikan pribadi setiap pribadi peserta didik lebih ke arah yang lebih baik. Guru juga menanamkan keutamaan tilawah Al-Qur’an, yaitu antara lain kelak di dalam surga akan diberikan derajat yang tinggi. Penghafal Al Quran dapat memberikan mahkota di Surga untuk orang tua, terbebas dari siksa dan masih banyak lagi.
Budaya positif ngaji morning perlu mendapat dukungan dari seluruh guru dan karyawan, peserta didik dan semua komponen dalam sekolah. Kegiatan ngaji morning mampu menciptakan budaya disiplin bagi seluruh warga sekolah.
TUJUAN
Adapun tujuan ngaji morning antara lain menumbuhkan kebiasaan membaca dan menghafal Al Quran setiap hari, tumbuh dalam hati peserta didik untuk mencintai Al Quran serta peserta didik akan mendapat keutamaan kecerdasan otak, kecerdasan spiritual, disisi yang lain ikut memelihara Alquran akan mendapat syafaat, memberi mahkota kemuliaan bagi orang tua di surga, serta mendapat derajat tinggi.
AKSI NYATA
Program kegiatan ngaji morning direncanakan dengan matang dan melalui beberapa prosedur. Sebagai guru penggerak, mengajukan perencanaan dan tujuan kegiatan ngaji morning kepada kepala sekolah, kemudian di sampaikan kepada pimpinan harian untuk dirapatkan dan diputuskan.
Hasil koordinasi dan rapat menyetujui adanya kegiatan ngaji morning bagi peserta didik maupun guru dan seluruh warga sekolah. Selanjutnya kegiatan tersebut disosialisasikan kepada seluruh guru untuk mengetahui tujuan dan mensukseskan kegiatan ngaji morning.


Langkah-langkah penerapan ngaji morning
Adapun Langkah-langkah penerapan ngaji morning adalah sebagai berikut,
- peserta didik datang ke sekolah menyapa guru piket.
- mencuci tangan.
- mengecek suhu dan masuk ke kelas.
- Peserta didik menuju tempat duduk masing-masing, duduk dan mengeluarkan Al-Qur’an untuk ngaji morning.
- Wali kelas dan pendamping ikut bersama peserta didik untuk tilawah Al-Qur’an. Ngaji morning dilaksanakan jam ke-0 sebelum mentoring atau opening.
Evaluasi aksi nyata pembiasaan budaya positif yaitu dengan menganalisis umpan balik wali murid ,rekan guru dan siswa. Serta refleksi dengan murid untuk tindakan kedepan.
HASIL YANG DICAPAI
- Peserta didik menjadi sadar dan disiplin tertib untuk membiasakan diri pribadi mereka dalam ngaji morning
- Mendapatkan pengetahuan tentang keutamaan Al-Qur’an, peserta didik semakin mencintai Al-Qur’an
- Lingkungan kelas menjadi lebih kondusif pada pagi hari sebelum pembelajaran.
PENUTUP
Guru penggerak harus mampu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan , dengan nilai dan peran guru penggerak untuk mewujudkan visi sesuai dengan profil pelajar pancasila dan dengan tahapan BAGJA agar tercipta budaya positif dilingkungan sekolah dan menjadikan pembelajaran yang nyaman menyenangkan dan bermakna.
(Ayis Fitriyadi, M.Pd)

