guru menyimak bacaan iqro

Pendidikan Aqidah

Lahir, hidup dan mati, siklus hidup yang dialami manusia dimanapun berada. Setiap proses ada tahapan yang dilalui, lahir dan mati merupakan proses yang singkat dan hampir kita tidak sadari, namun hidup adalah proses ada yang singkat, sedang dan bahkan ada yang lama sampai 100 tahun. Hidup dengan segala problematikanya membuat kita harus berproses, berusaha dan berjuang untuk kita bisa hidup dan bertahan.

Proses dalam hidup itu seringkali menimbulkan pertanyaan, untuk apa kita hidup? Apakah hanya untuk beribadah, apakah untuk mencari popularitas, apakah hanya bekerja, terus kaya dan mati?

Saatnya kita mendefinisikan ulang syahadat kita, kita sering bersyahadat “hanya” menyakini bahwa Alloh adalah tuhan yang harus disembah dan tidak boleh menyekutukan dengan apa dan siapapun. Bersyahadat harusnya tidak hanya sampai tahap menyakini, tapi juga harus menjawab pertanyaan dari mana kita, untuk apa kita hidup, dan kemana kita akan kembali.

Siswa SDAUG membaca Al-Qur’an

Ruh yang ditiupkan  oleh Alloh membuat kita hidup, punya kekuatan dan punya potensi. Hal tersebut membuktikan bahwa kita datang dari Alloh dan menyakini bahwa Alloh lah yang satu-satunya harus disembah. Karena itu hidup kita adalah sejatinya hanya untuk Alloh, setiap apa yang kita lakukan adalah ibadah untuk Alloh. Saat kita menyakini bahwa Alloh adalah Tuhan dan Islam adalah Dien yang paling benar, kehidupan semua harus sesuai syariat. Dari ibadah, mengurus tubuh sendiri dan berhubungan dengan orang lain harus sesuai syariat Islam. Karena setelah mati kita akan dikembalikan ke Alloh dengan membawa banyak kebaikan atau banyak keburukan. Jika banyak kebaikan akan dikembalikan ke surga Nya yang kekal, kalau banyak keburukan akan dikembalikan ke neraka Nya yang sangat menyiksa.

Aqidah ini yang harus ditanamkan kepada anak-anak semenjak kecil. Pada saat anak bertanya kenapa burung bisa terbang? Kebanyakan orangtua akan menjawab karena punya sayap. Pertanyaan anak yg sebenarnya simpel ini bisa digunakan menanamkan aqidah kepada anak, dengan menjawab “burung bisa terbang karena diberi sayap oleh Alloh”. Ajak diskusi anak, tanamkan bahwa semua itu berasal dari Alloh, semua yang ada di bumi ini ciptaan Alloh.  Diskusikan hal-hal lain yang ada disekitar kita untuk menanamkan aqidah, tanamkan dengan santai dan gembira.

Memang semua berawal bagaimana visi masing-masing keluarga itu ditentukan, tujuan mendidik anak itu apakah untuk pintar, sukses, kaya atau berorientasi akherat.

Dengan menyadari bahwa hidup kita akan kembali ke Alloh, harusnya tujuan keluarga muslim adalah akherat, untuk berkeluarga lagi di surga. Terkadang kita salah kaprah mengartikan berorientasi akherat, dalam benak kita pasti berpikir itu hanya ibadah, ibadah dan ibadah. Berorientasi akherat berarti apa yang kita lakukan didunia ini hanya karena Alloh dan sesuai dengan syariat-syariatnya. Boleh kaya, namun mencari nafkah harus sesuai syariat. Boleh pintar ilmu dunia, tapi mencari ilmu harus sesuai syariat dan diniati karena ibadah mencari ilmu itu banyak keutamaan di sisi Alloh dan agar bermanfaat digunakan untuk umat dan masih banyak lagi hal-hal yang lain.

Tanamkan semenjak dini bahwa hidup dengan Dien Islam harus sesuai dengan syariat-syariat. Belajar itu ya karena ingin tahu dan merupakan ibadah, bukan untuk mencari nilai semata. Berbuat baik  dan menolong  teman merupakan syariat yang harus dilakukan.  Tanamkan bahwa sholat harus tepat waktu karena keberkahan pahala di dalamnya. Tanamkan jika beriman pada Alloh, sebagai muslim kita harus berusaha, bekerja semaksimal mungkin pada suatu pekerjaaan. Harus amanah memegang janji, bertanggungjawab, jujur, ramah dan banyak lagi perilaku positif yang harus lakukan sebagai konsekuensi karena kita percaya pada Alloh maha segala dan ber Dien Islam.

Percayalah bahwa  seorang muslim jika benar-benar menerapkan syariat disegala lini kehidupan maka itu modal terbaik untuk mengarungi kehidupan didunia yang hanya sementara ini. Dan jika itu diniatkan karena ibadah karena Alloh , akan menjadi modal besar mengarungi kehidupan yang kekal di akhirat nanti.

Pelaksanaan Ibadah Sholat

Dengan hidup sesuai syariat, InsyaAlloh nanti anak akan hidup didunia dengan hebat dan bahagia. Yakinlah bahwa semua yang berasal dari Alloh pasti akan sesuai fitrah manusia, sesuai akal dan menentramkan jiwa.

Dan yang terpenting adalah  kita  akan berkumpul sebagai satu keluarga lagi di surga Nya kelak…InsyaAlloh (Nindya Chandra Pratama, M.Psi, Psikolog – Psikolog Biro Psikologi Aisar, SD Aisyiyah Unggulan Gemolong)

Share berita ini !
×