Salah satu upaya lainya yang dilakukan dalam inovasi sekolah sirkular di SDAUG adalah melakukan efisiensi dan pengoptimalan dibeberapa bidang, terutama segala sesuatu yang berlangsung continue dalam pemenuhan kebutuhan Siswa dan dalam hal kegiatan pembelajaran. Beberapa contoh bentuk langkah nyatanya adalah pemenuhan disegala bidang secara kelola mandiri melalui unit-unit usaha sekolah yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Sekolah (BUMS). Semisal contohnya dalam hal pemenuhan logistik Siswa dalam hal pengadaan snack pada istirahat pertama dan makan siang pada istirahat kedua dikelola mandiri pada dapur sekolahan, tidak melalui pihak ketiga. Pemenuhan semua kebutuhan pembelajaran di toko milik sekolah yang saat ini berkonsep minimarket dan jstru jga melayani untuk umum. Mengadakan konsultasi psikologi secara mandiri di Biro psikologi Aisyiar milik SDAUG. Segala macam perjalanan keluar di lakukan secara mandiri. Sampai dengan Tahun Pelajaran 2022/2023 ini yang dapat dilakukan pemenuhan kebutuhan sekolah secara mandiri adalah :
- Pengadaan snack dan makan siang peserta didik, guru, dan karyawan melalui dapur sekolah yang diberi nama Catering Fatimah
- Biro pelayanan psikologi Aisyar milik sekolah sendiri
- Toko Khodijah dalam hal pemenuhan ATK, Kebutuhan dan bahan proses kegiatan belajar mengajar, serta kebutuhan pokok setiap hari
- Toko cabang Suara Muhammadiyah di SDAUG dalam pemenuhan seragam dan atribut sekolah dan persyarikatan kemuhammadiyahan.
- Usaha foto copy
- Pembuatan modul dan buku-buku pelajaran tertentu secara mandiri
- Biro perjalanan internal seperti karyawisata dan kegiatan-kegiatan keluar lainya
- Pendirian rumah makan Ayam Sako Gemolong
- Layanan antar jemput Siswa
- Pengadaan kredit Syariah untuk membantu kebutuhan warga sekolah.
Badan Usaha Milik Sekolah (BUMS) di atas, selain untuk memenuhi kebutuhan sekolah secara mandiri, juga dapat memenuhi secara umum. Artinya masayarakat umum, tidak harus Orang Tua/Wali Siswa dari SDAUG juga dapat memanfaatkan usaha-usaha yang dimiliki SDAUG tentunya dengan biaya yang berbeda. Sehingga selain dapat menekan biaya, dan dirancang untuk meminimalisir adanya sampah SDAUG juga mendapatkan keuntungan lebih untuk membantu pembiayaan sekolah. Secara garis besar dampak positif adanya BUMS dapat disimpulkan sebagai berikut;
1). Jika dibandingkan dengan melibatkan pihak ketiga, maka biaya yang dikeluarkan lebih dapat efisien, sesuai dengan yang diharapkan pihak sekolah. Sehingga keuntungan yang biasanya dimiliki pihak ketiga maka dengan BUMS kembali menjadi milik sekolah.
2). Jika ada permasalahah, komplain dari Siswa atau bahkan Orang Tua/Wali Siswa maka akan lebih cepat dan leluasa dalam proses penyelesaian dan solusinya. Karena pelaksana pada BUMS adalah di bawah koordinasi langsung sekolahan.
3). Kebutuhan sekolah dapat lebih terencana dan pemenuhanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan maupun sesuai kemampuan sekolah yang mengarah kepada terlaksanya sekolah sirkular
4). Adanya tambahan pemasukan dari berbagai hasil dari BUMS, yang selanjutnya dapat menambah kesejahteraan dari guru dan karyawan serta penambahan kegiatan-kegiatan sekolah yang tidak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah
5). Dengan bertambahnya kesejahteraan para guru, karyawan SDAUG, maka Guru dan karyawan semakin lebih mudah untuk dituntut selalu meningkatkan profesioalitasnya masing – masing sesuai dengan jobdisknya
6). Semakin profesionalitasnya guru dan karyawan SDAUG maka yang didapatkan Siswa SDAUG juga lebih berkualitas, maka prestasi Siswa juga akan semakin lebih baik.
7). Program Umrah Guru dan Karyawan setiap tahun
8). Peminjaman tanpa bunga dan tanpa agunan kepada guru/karyawan
9). Pembagian sembako 3 bulan sekali kepada guru/karyawan
10). Pemenuhan kebutuhan sekolah lebih dapat efektif dan efesien
11). Pemberian dana pensiun kepada guru/karyawan
Lebih lanjut harapannya dengan pemahaman, pengalaman yang didapatkan dan dilakukan dalam berbagai program sekolah sirkular di SDAUG ini, kelak akan menjadi budaya yang akan ditularkan setiap siswa beserta orangtua/wali siswa SDAUG kepada pihak lainya ketika nanti ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, atau bahkan sampai kelak ketika sudah dewasa, ketika sudah bekerja, berkeluarga dan berlanjut ke generasi selanjutnya.