Salah satu rangkaian program atau kegiatan di bulan Ramadhan SD Aisyiyah Unggulan Gemolong (SDAUG) adalah Baitul Arqam/Mabit, kegiatan bermalam di Sekolah untuk peserta didik kelas 4 dan 5 yang bertujuan membina ruhiyah, melembutkan hati, membersihkan jiwa, dan membiasakan fisik untuk beribadah.
Kegiatan Baitul Arqam kali ini berlangsung dari hari Selasa sampai dengan Kamis, tanggal 19 – 21 April 2022. Peserta didik kelas 4 berkesempatan yang pertama melaksanakan Baitul Arqam setelah itu baru yang kelas 5.
Ada hal yang berbeda dari yang biasanya karena SDAUG mengundang para alumni yang kini tengah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren (Ponpes) untuk memimpin sholat isya dan tarawih sekaligus memberikan motivasi buat adik-adiknya yang di SDAUG.
Ada 3 Alumni yang di undang yakni, Muh. Thorid Al Farizi (angkatan ke-8 SDAUG) yang kini bersekolah di Ponpes Ibnu Abbas Klaten lalu Saaihu Saajid El Aziz (angkatan ke-8 SDAUG) yang kini di Ponpes Al Hikmah Karanggede dan yang terakhir Muhammad Umar Sholeh Al Ayubi atau yang akrab di sapa Mush’ab (angkatan ke-9 SDAUG) yang meneruskan pendidikan di Ponpes Gontor Putra Ponorogo.
Disamping menjadi imam tarawih ketiga alumni tersebut juga menjadi tamu diacara “Kurma SDAUG”, mereka diwawancarai oleh ananda Lukmanul Hakim Argasasmita (Hakim) dan Altavi Zacky Akmal (Zacky) mengenai pengalamannya, kesan pesan untuk SDAUG serta adik-adik kelasnya yang di SDAUG.
“Apa persiapan mas Saajid saat diminta menjadi imam sholat tarawih di SDAUG ?” tanya Zacky kepada Saaihu Saajid El Aziz, “terus terang ini pertama kali saya menjadi imam diluar pondok jadi agak grogi dan sebagai persiapan saya melakukan murojaah yang dicek oleh teman dan keluarga saya”. Jawab Saajid.
Kalau mas Mush’ab bagaimana? melanjutkan pertanyaan tersebut kepada Muhammad Umar Sholeh Al Ayubi. “Kalau ana persiapannya dengan menjadi imam sholat di keluarga serta murojaah sehingga ketika jadi Imam sholat tarawih di SDAUG bisa lancar.” Jawab Mush’ab.
Disisi yang lain Muh. Thorid Al Farizi diwawancarai oleh ananda Hakim, “ Mas Thoriq bagaimana persiapannya untuk menjadi imam sholat tarawih di SDAUG?” tanya Hakim. “ saya melakukan murojaah dan mendengarkan murotal sebagai persiapannya”. Jawab Thoriq.
Ketika ditanya tentang kesan pesan untuk SDAUG mereka menjawab luar biasa dan keren untuk program-programnya, mereka juga berpesan kepada adik-adik kelasnya yang di SDAUG untuk terus semangat belajar dan beraklaq yang mulia dan qur’ani.